Hari ini.
Entahlah..
Aku seolah hidup dalam gumpalan awan kesedihan.
Terus menerus menggumpal..
Hingga pada hari ini, gumpalan itu menjelma turun menghujani hati dengan air mata kesedihan..
Aku..
Entah darimana harus memulainya.
Entah darimana harus aku menceritakan apa yang memenuhi perasaan ini.
Sesak.
Aku seolah bernafas dalam gumpalan asap kebencian.
Aku meronta tapi tak ada seorangpun yang dapat mendengarnya.
Aku berteriak dalam kesunyian hati yang sedih dan kecewa.
Bagaimana?
Aku tidak tau bagaimana semua ini aku ceritakan terhadap orang-orang.
Aku punya banyak hal.
Teman, orangtua, dan beberapa orang lainnya yang menyayangi aku.
Tapi?
Satu hal itu yang tidak aku miliki.
MATERI..
Ah!
Kata itu.
Satu kata yang dapat mengubah seseorang.
Satu kata yang dapat mengubah nasib seseorang.
Entah itu mengubahnya menjadi lebih baik, atau bahkan sebaliknya.
Malah menjadikan semua kondisi menjadi semakin buruk.
Ada hal yang tidak dapat aku mengerti.
Semua itu dari kata itu.
Persoalan yang ada, persoalan yang terjadi padaku, hingga sampai saat ini.
Itu karena ini.
Yah.
Mau bagaimana lagi.
Bahu tempat untuk bersandar tidak kumiliki.
Hanya tempat untuk bersujud yang aku miliki saat ini.
Meronta
Menangis
Merengek
Hingga mungkin hampir dibilang GILA.
Semua itu aku luapkan padanya shubuh tadi.
Dan semua itu aku tuangkan melalui tulisan ini.
Aku dan hidup.
Ah.
Berdampingan.
Tapi, haruslah aku syukuri.
Hanya saja.
Aku berharap.
Benih kebencian tidak berkembang dalam hati ini.
Terlebih kepada anggota keluarga sendiri yang merupakan bagian dari hidupku yang terdekat.
Kebencian ini. Semoga saja hanyalah berupa debu.
Menghilang dengan cepat dan mudah nya.
Yah, semoga saja.
It's My Wish. ^^
Entahlah..
Aku seolah hidup dalam gumpalan awan kesedihan.
Terus menerus menggumpal..
Hingga pada hari ini, gumpalan itu menjelma turun menghujani hati dengan air mata kesedihan..
Sedih |
Aku..
Entah darimana harus memulainya.
Entah darimana harus aku menceritakan apa yang memenuhi perasaan ini.
Sesak.
Aku seolah bernafas dalam gumpalan asap kebencian.
Aku meronta tapi tak ada seorangpun yang dapat mendengarnya.
Aku berteriak dalam kesunyian hati yang sedih dan kecewa.
Bagaimana?
Aku tidak tau bagaimana semua ini aku ceritakan terhadap orang-orang.
Aku punya banyak hal.
Teman, orangtua, dan beberapa orang lainnya yang menyayangi aku.
Tapi?
Satu hal itu yang tidak aku miliki.
MATERI..
Miskin |
Kata itu.
Satu kata yang dapat mengubah seseorang.
Satu kata yang dapat mengubah nasib seseorang.
Entah itu mengubahnya menjadi lebih baik, atau bahkan sebaliknya.
Malah menjadikan semua kondisi menjadi semakin buruk.
Ada hal yang tidak dapat aku mengerti.
Semua itu dari kata itu.
Persoalan yang ada, persoalan yang terjadi padaku, hingga sampai saat ini.
Itu karena ini.
Yah.
Mau bagaimana lagi.
Bahu tempat untuk bersandar tidak kumiliki.
Hanya tempat untuk bersujud yang aku miliki saat ini.
Meronta
Menangis
Merengek
Hingga mungkin hampir dibilang GILA.
Semua itu aku luapkan padanya shubuh tadi.
Dan semua itu aku tuangkan melalui tulisan ini.
Aku dan hidup.
Ah.
Berdampingan.
Tapi, haruslah aku syukuri.
No Hate |
Hanya saja.
Aku berharap.
Benih kebencian tidak berkembang dalam hati ini.
Terlebih kepada anggota keluarga sendiri yang merupakan bagian dari hidupku yang terdekat.
Kebencian ini. Semoga saja hanyalah berupa debu.
Menghilang dengan cepat dan mudah nya.
Yah, semoga saja.
It's My Wish. ^^