Langsung ke konten utama

CERPEN: WARNA-WARNI CERITA DAN DERITA “SI SULUNG WULANDANI”




PISANG EPEK
PISANG IJO
Ujung Pandang adalah reinkarnasi dari kota Makassar yang berada di Sulawesi Selatan. Kota ini memiliki berjuta cerita dan ciri khas di dalamnya. Pantai Losari dan Benteng Rotterdam merupakan salah satu ikon wisata yang dikenal oleh khalayak ramai. Pisang Ijo dan Pisang Epek adalah salah satu jajanan khas yang paling menarik hati. Selain itu, Coto Makassar juga menjadi salah satu makanan favorit saya. Menurut saya, kota Makassar merupakan kota metropolitan kedua setelah Jakarta. Itu karena kemacetan yang ada di Kota Makassar hampir menyamai kemacetan yang ada di Kota Jakarta.

PANTAI LOSARI MAKASSAR, SULAWESI SELATAN, INDONESIA

Meskipun terlahir di Kota Makassar, saya belum sepenuhnya menjadi seorang Dara nya Makassar. Tinggal di Makassar selama 20 tahun, tidak menjadikan saya fasih dalam berbahasa Makassar. Hanya kata ji, mi, ki’, dan iye’ yang mewarnai bahasa keseharian yang saya gunakan sebagai orang Makassar.
Perkenalkan, saya si sulung Wulandani. Terlahir di kota Ujung Pandang dari ayahku yang hebat (Basuki Rakhmad, Amd.) dan ibu yang hebat pula (Sawiyah, Amd.). Sesuai dengan julukanku, saya merupakan anak sulung dari empat orang bersaudara, dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki.
KAMPUS PIP MAKASSAR
Ayah saya seorang pekerja keras yang tangguh, beliau merupakan alumni D3 PIP Makassar. Ibu saya pun begitu, beliau alumni D3 dari ASMI PUBLIK Makassar. Semenjak sepeninggalan almarhumah nenek saya (Basimah), kakek saya (Seman S.) tinggal bersama kami. Adik saya yang tertua (Nur Ayu Putriningsih Wulandani), saat ini menjalani pendidikan tingkat menengah atas kelas 1 PDF Aliyah di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, Soreang, Maros. Adik saya yang selanjutnya (Nabila Wulandani) merupakan siswa kelas 8 MTS Tsanawiyah Makassar. Dan terakhir, adik bungsu saya (Muhammad Hafizh Rizqi), yang baru berusia 2 tahun.
TK Islam Diinul Kariim terletak di BTN. Angkasa Pura, adalah tempatku menghabiskan masa kanak-kanak selama dua tahun. Masa dimana ada satu cerita yang tidak pernah saya lupakan. Saat itu, saya akrab disapa dengan nama Icha. Nama itu adalah pemberian dari kakak sepupu tersayang, kak Ade. Bagaimana tidak, rumah tante hanya beberapa langkah dari tempatku bersekolah saat itu.
Ada satu peristiwa yang terjadi saat saya masih akrab disapa Icha. Saya mengalami kecelakaan sebanyak dua kali. Kecelakaan itu terjadi di sekolah (TK) dan di rumah tante.


AYUNAN
Kecelakaan di sekolah terjadi saat saya bermain ayunan. Sifat anak-anak yang kala itu sangat senang bermain, membuat saya mengayunkan ayunan dengan cepat. Pada akhirnya, ayunan tersebut menghempas tubuh dengan keras di lantai taman yang tidak seempuk kasur. Yang saya ingat kala itu, hanya perasaan sakit luar biasa pada kepala. Dan tidak lama, saya tidak sadarkan diri.
Beberapa bulan semenjak kecelakaan pertama, kejadian yang sama terulang kembali. Semua berawal saat saya bermain di rumah tante. Karena rumah tante yang besar dan terdiri atas dua lantai, membuat haus diri untuk bermain menyusuri tiap ruangan yang ada. Hingga tiba saat dimana saya ingin mengangkat semua mainan ke lantai dua. Saat tiba di ujung tangga terakhir, saya terjatuh. Saat terjatuh, saya tidak dapat membayangkannya. Anak kecil yang terjatuh dari tangga, berguling-guling berlomba bersama mainan yang dipegang dirinya hingga sampai pada tangga terakhir di bawah. Dan setelah itu, saya tidak mengingat apa-apa lagi.
SDN PAI MAKASSAR
Saat menduduki bangku sekolah dasar, saya memiliki beberapa pengalaman menarik layaknya anak-anak seusia itu. Pengalaman bersama teman di SD Negeri Pai yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 17 Makassar, sangat  beragam.
Semuanya berawal saat saya berada di kelas 4 SD, dimana saat itu beberapa siswa pindahan masuk di kelas kami, kelas 4C. Saya tidak akan pernah menyadari bahwa kehadiran mereka ternyata memliki pengaruh besar terhadap kehidupan saya yang selanjutnya. Siswa tersebut sangat banyak, yakni NA, AR, AMM, MR, SA, dan HA.
Mengapa saya mengatakan demikian? Karena pada akhirnya kehidupan saya lebih memiliki gelombang. NA memberikan gelombang yang pertama dalam kehidupan saya. Saat itu, saya adalah pemegang julukan “Si Ranking 1”. Hingga sosok hadirnya, membuat saya berada di peringkat ke-dua. Saat itu saya berfikir karena sifat saya yang selalu mengajari teman-teman, membuat saya seperti ini. Perasaan polos anak-anak yang saat itu tidak dapat menerima, menjadikan saya sebagai sosok anak pelit dan terlalu serius.
Gelombang kedua adalah gelombang terbesar dan terkuat. Gelombang cerita kehidupan itu di akibatkan oleh sosok yang bernama AR, AMM, SA, MR. Cinta mulai bersemi di masa yang masih terbilang belia. Entahlah, apa yang difikirkan diriku saat itu, saya masih tidak bisa mempercayainya.
FOTO BARENG TEMAN SD
Cinta monyet, mungkin itulah julukan kisah saya saat itu. Saat itu, kepolosan saya yang menganggap bahwa pacaran adalah kesamaan kata dari persahabatan membuat saya menuliskan kata “Iya, saya mau pacaran dengan kamu” pada surat cinta yang diberikan SA kepada saya yang berasal dari AR.
Namun dibalik manisnya kisah cinta saya waktu itu, banyak yang tidak menyadari bahwa saat itulah klimaks dari skenario kompleks kehidupan saya akan dimulai.
SMPN 25 MAKASSAR
Keberuntungan mulai menyelimuti, karena saat itu saya lulus secara murni di salah satu sekolah unggulan di Makassar, SMPN 25. Sekolah yang jarang tersentuh aroma perkotaan dan lokasi yang jauh terselip di antara rerimbunan pepohonan yang menjulang tinggi, menjadikan suasana sekolah ini kontras dengan nuansa hijau sang alam.
SMPN 25 Makassar terletak di Jalan Sanrangan, Kota Makassar. Jarak sekolah dengan rumah sangat jauh, sekitar  tiga kilometer. Masa-masa kala itu, tidaklah semulus apa yang dibayangkan. Menjalani pendidikan di masa tersulit kehidupan adalah tantangan besar bagi saya dalam menyelesaikan misi kehidupan selanjutnya.
Tantangan demi tantangan terlewati, diiringi oleh beragam ekspresi. Sesekali tertawa, sesekali pula mata nampak berkaca-kaca saat saya bernostalgia dengan masa-masa itu.
Jika saya ditanya, apa sih yang paling berkesan saat itu? Jawaban saya hanya satu kata, yakni hukuman. Sumber kekuatan saya bukan berasal dari sesuatu yang menyenangkan, melainkan itu semua berasal dari beberapa hukuman yang saya dapatkan. Sering dihukum, sering membersihkan WC, sering dipermalukan, sering dibentak, dan sering merasakan penatnya menuntut ilmu, itulah yang saya alami.
NGEKER
Hukuman yang paling berkesan adalah hukuman ngeker. Hukuman ini saya dapatkan untuk pertama kalinya, karena saat itu saya mengenakan kaos kaki berwarna putih di Hari Jum’at, dimana seharusnya saya memakai kaos kaki hitam. Karena pelanggaran itu, saya dihukum. Lalu, apa yang terjadi? Alhasil, dari jam pelajaran pertama hingga jam pelajaran terakhir, saya ngeker alias tidak memakai sepatu saat berjalan keluar. Dan kalian tahu dimanakah sepatu saya berkelana? Ia berpose indah di lapangan besar, yang membuat sembulan merah di pipi karena malu.
Tidak cukup sampai disitu, hal yang paling berkesan selanjutnya adalah saat dimana saya harus berhemat. Bukan seperti kebanyakan orang, harus berhemat karena kebiasaan boros, saya harus berhemat karena suatu hal. Jika diartikan, berhemat dalam kamus saya adalah tidak jajan untuk beberapa waktu. Satu hari? Satu minggu? Bukan, melainkan untuk beberapa bulan.
ILUSTRASI BERJALAN KAKI
Beberapa bulan saya harus berhemat, beberapa bulan pula saya harus berjalan kaki jika ingin pulang ke rumah. Sudah tahu berapa jaraknya? Benar, sekitar tiga kilometer lebih. Tapi saya bersyukur atas kejadian itu, karena hobi membaca saya semakin meningkat. Bisa dikatakan bahwa buku sudah menjadi sahabat terbaik saya waktu itu. Kehadirannya lah yang membuat saya sanggup menahan lapar dan dahaga. Kehadirannya lah yang membuat saya sanggup menahan teriknya mentari yang menusuk sela-sela kaki. Serta kehadirannya pula lah yang sering menghibur hati di saat Nur kecil ingin menangis karena keadaan yang terus saja mengikis semangatnya.
Pasang surut cerita kehidupan yang dialami belum berakhir sampai disitu. Gelombang cerita itu, masih mengikutiku hingga saya mengenyam pendidikan di jenjang sekolah menengah kejuruan. Sebelumnya, semangat membara sempat membakar diri untuk mengikuti ujian masuk di beberapa sekolah menengah atas negeri favorit. Bukan tanpa alasan, saya ingin lulus disana agar saya bisa melanjutkan pendidikan dengan biaya terjangkau. Akan tetapi, keyakinan saya untuk lulus murni ternyata hanyalah impian belaka. Semua ujian yang saya jalani, gagal total. Hingga pada akhirnya, SMK Darussalam menjadi pilihan satu-satunya untuk kelanjutan pendidikan saya.

KEPERAWATAN
SMK Darussalam Makassar merupakan sekolah menengah kejuruan swasta yang memiliki beberapa pilihan jurusan. Keperawatan adalah jurusan yang saya pilih berdasar pada pilihan keluarga dan mama. Tapi, jangan salah menilai. Kedua orangtua saya bukanlah tipe orangtua yang memaksakan kehendaknya tanpa mempertimbangkan apa yang menjadi pilihan anaknya. Kedua orangtua saya sangat bijak. Mereka hanya membantu anak-anaknya dalam mengarahkan apa-apa saja yang terbaik. Dan saya juga bukanlah anak yang menuruti keinginan orangtua begitu saja. Saya hanya akan menurut untuk sesuatu yang jelas.

SAAT ISTIRAHAT DI SALAH SATU RS
Tahun-tahun pertama di SMK, saya merasa biasa saja. Akan tetapi, setelah saya melaksanakan PKL (Praktek Kerja Klinik) di beberapa rumah sakit (RSUD Makassar dan RS Islam Faisal Makassar), perasaan saya terhadap keperawatan berubah 360 derajat. Saya menyukainya, saya mencintainya. Selama PKL di rumah sakit, saya mendapat beragam pengalaman. Mulai dari pengalaman mengenai kehidupan, sampai pada pengalaman yang membuat diri lebih sadar akan mulianya jurusan keperawatan.
SAHABAT ADALAH KELUARGA
Keseharian yang saya jalani sama seperti anak-anak remaja pada umumnya. Akan tetapi, ada beberapa kisah yang mewarnai cerita saya semasa SMK. Saya sependapat dengan salah satu pernyataan bahwa masa SMA/SMK merupakan masa-masa paling indah. Bukan tentang kehidupan asmara yang kian membara, melainkan kehidupan tentang sebuah persahabatan yang terus bertahan.
SANGGAR SENI TEATER DARUSSALAM SCHOOL ANGKATAN 1
Masa kejayaan diri dalam prestasi juga berada di puncaknya saat itu. Menjadi ranking satu umum di Jurusan Keperawatan, menjuarai lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi (Juara Harapan 2), dan menjadi seorang sutradara dari sebuah film pendek pada Festival Film “Sinema To Skull” adalah sebuah pencapaian terbesar.
Selain itu, sebelum menyelesaikan pendidikan SMK, saya mendapatkan tawaran kerja oleh salah satu dokter yang tinggal di dekat rumah. Melihat keseharianku yang penuh semangat dan keinginan untuk terus belajar, beliau terus saja membujuk untuk membantunya di klinik. Awalnya, saya menganggap bahwa itu hanyalah pekerjaan yang membosankan. Akan tetapi, saya menyadari bahwa tidak semua orang seberuntung saya yang mendapat tawaran langsung seperti itu.
Keberhasilan diri itu tidak lepas dari peran orangtua serta para sahabat. Orangtua yang senantiasa memberikan dukungan positif dan memberikan do’a yang terbaik, sangat membantu saya dalam menentukan pilihan hidup untuk ke depannya.
SAHABAT ADALAH KELUARGA TANPA IKATAN
Sahabat yang selalu hadir setiap saat, juga tidak luput dari salah satu alasan yang membantu saya selama ini. Saat kepercayaan diri mulai memudar, mereka (Kaspendi, Hardianti Dahlan, dan Pipi Ramadhana) hadir. Saat semangat saya mulai menghilang, mereka (Ruri Kurniawati, Arini Hartati, Fahrul, St. Reskiani Fatimah, Nurul Fajri Abdullah, Annisa Isnaeni, Nurul Islamia, dan Dyah Ayu Murtiningrum) selalu setia menemani. Dan saat saya mengalami kesusahan, mereka (Sitti Fitriani, Fatma Sry Yanti, dan Nur Annisa) senantiasa membantu. Saya tidak dapat membayangkan, bagaimana jadinya kehidupan saya saat itu tanpa mereka.
Terlepas dari masa-masa gemilang saat SMK, kesedihan nampaknya rindu dengan saya. Ia menemui saya tepat setelah tahun kelulusan. Semangat saya hilang seketika saat melihat pengumuman SNMPTN dan SBMPTN. Tidak lulus di salah satu universitas pilhan, saya menyerah untuk mendaftarkan diri ke universitas yang lainnya.
Semangat saya terus meredup. Situasi dan kondisi keluarga saat itu jugalah yang terus membuat saya yakin untuk memilih bekerja daripada harus melanjutkan kuliah. Setahun bekerja di klinik, saya mendapatkan motivasi. Motivasi itu berasal dari kedua orangtua dan bunda dokter. Motivasi yang membangunkan kembali semangat dalam diri untuk mendaftarkan diri guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni strata satu (S1).
Meskipun demikian, banyak diantaranya (oranglain) yang mengejek keputusan saya tersebut. Saya sering mendapat label  sebagai anak tidak tahu diri bahkan sempat disumpahin sebagai anak durhaka karena tidak mampu menerima nasib (keluarga kurang mampu). Tapi, saya tidak menyerah. Saya sangat yakin dengan keputusan ini. Karena saya berfikir bahwa ini akan sebanding dengan apa yang akan didapatkan nanti.  Jadi, saya tetap maju tanpa merasa dijatuhkan. Saya menjadikan cibiran mereka sebagai dongkrak keberhasilan guna menunjukkan kalau keterbatasan bukanlah halangan seseorang untuk berhasil.
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Dan alhamdulillah, saya dinyatakan lulus di Universitas Hasanuddin Makassar pada pilihan kedua (PSIK FK UH) di jalur SBMPTN. Tanpa sadar, air mata haru keluar dengan derasnya saat melihat pengumuman tersebut.
Inilah garis besar kehidupan saya yang dapat dituangkan pada tulisan ini. Masih banyak yang ingin disampaikan, namun saya akan membiarkan kalian untuk mendengarkannya langsung dari seorang Sitti Nurhalizah Wulandani.
SAAT MENJADI MAHASISWA BARU DI PSIK FK UH 2016
Dan inilah saya sekarang, seorang mahasiswi semester tiga pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Menjalani masa-masa kuliah sambil bekerja, bersama mereka, keluarga dan teman-teman terbaik juga bersama rekan  seperjuangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANATOMI: KATA BENDA YANG MENYATAKAN BANGUNAN MELENGKUNG

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Berdasarkan postingan sebelumnya mengenai “ ANATOMI: ANATOMI DASAR ”, berikut adalah lanjutan pembahasan salah satu dari beberapa istilah yang sering digunakan dalam ilmu anatomi. Postingan SnoWhite Education kali ini akan membahas tentang istilah latin yang sering digunakan berdasarkan “Kata benda yang menyatakan bangunan melengkung”. 1.         Fossa         :    Nama umum untuk lengkungan (Lihat nomor 2). Salah satu contoh fossa , pada nomor 2. 2.         Fossula      :    Fossa yang kecil 3.         Fovea        :    Lekuk yang agak rata (Lihat nomor 1). Salah satu contoh fovea , pada nomor 1. 4.         Foveola     :    Fovea yang kecil 5.         Sulcus        :    Alur (Lihat nomor 5 dan 13 pada gambar, salah satu contoh sulcus) Salah satu contoh sulcus , pada nomor 5 dan 13. Salah satu contoh sulcus , pada nomor 12, 13 dan 14. 6.         Incisura     :    Takik (Lihat nomor 11).

ANATOMI: OTOT PADA EKSTREMITAS INFERIOR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Berdasarkan pada postingan SnoWhite Education mengenai “ ANATOMI: KLASIFIKASI OTOT BERDASARKAN REGIO ”, telah dibahas ada beberapa jenis otot. Berikut adalah postingan yang akan membahas salah satu dari beberapa jenis otot tersebut. Otot banyak jenisnya. Berdasarkan regio, otot dibagi menjadi 4 yaitu caput (kepala), collum, ekstremitas dan truncus. Namun, pada postingan SnoWhite Education hari ini hanya akan membahas salah satu dari keempat jenis otot tersebut, yakni “ ANATOMI: OTOT PADA EKSTREMITAS INFERIOR ”. Otot-otot pada ekstremitas inferior, terbagi menjadi 4. a.       Otot-Otot Glutea Gbr.1. Otot-otot glutea. 1)       M. Gluteus Maximus 2)       M. Gluteus Medius 3)       M. Gluteus Minimus 4)       M. Gemellus Sup 5)       M. Gemellus Inf 6)       M. Tensor Fasciae Latae 7)       M. Piriformis 8)       M. Obturator Int 9)       M. Quadratus Femoris b.       Otot-Otot Femoris ·       

ANATOMI: KATA BENDA YANG MENYATAKAN BANGUNAN MENONJOL

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Berdasarkan postingan sebelumnya mengenai “ ANATOMI: ANATOMI DASAR ”, berikut adalah lanjutan pembahasan salah satu dari beberapa istilah yang sering digunakan dalam ilmu anatomi. Postingan SnoWhite Education kali ini akan membahas tentang istilah latin yang sering digunakan berdasarkan “Kata benda yang menyatakan bangunan menonjol”. 1.         Processus               :    Nama umum untuk tonjolan. 2.         Spina                     :    Tonjolan yang tajam. 3.         Tuber                     :    Benjolan bulat. 4.         Tuberculum           :    Benjolan bulat yang kecil. 5.         Crista                     :    Tepi yang bergerigi. 6.         Pecten                   :    Bagian pinggir yang menonjol. 7.         Condylus               :    Tonjolan bulat di ujung tulang. 8.         Epicondylus          :    Benjolan pada condylus . 9.         Cornu                    :    Tanduk 10.     Linea